Persaingan bisnis UMKM di era digital semakin ketat. Salah satu faktor yang sering menjadi pertimbangan konsumen ketika berbelanja adalah biaya ongkos kirim (ongkir). Jika ongkir terlalu mahal, banyak pelanggan yang batal checkout. Karena itu, UMKM perlu memiliki strategi khusus agar ongkir bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Artikel ini akan membahas berbagai strategi hemat ongkir yang bisa diterapkan oleh UMKM, lengkap dengan tips praktis yang mudah dijalankan.
1. Memahami Pentingnya Efisiensi Ongkir bagi UMKM
Bagi UMKM, setiap rupiah memiliki arti penting. Ongkir yang tinggi bukan hanya membebani konsumen, tapi juga mengurangi margin keuntungan. Misalnya, jika ongkir lebih mahal daripada harga barang, konsumen akan mencari alternatif toko lain. Oleh sebab itu, mengatur strategi ongkir bukan hanya soal menekan biaya, melainkan juga menjaga daya saing bisnis di pasar.
2. Mengelompokkan Pengiriman untuk Tekan Biaya
Salah satu cara efektif menghemat ongkir adalah dengan mengelompokkan barang yang akan dikirim. Jika UMKM memiliki banyak pesanan dalam waktu berdekatan, pengiriman bisa dilakukan secara kolektif menggunakan jasa ekspedisi dengan armada yang sesuai.
- Kelebihan: biaya lebih murah dibanding mengirim satu per satu.
- Contoh: UMKM fashion bisa mengirim 10 paket sekaligus ke satu kota menggunakan sistem kargo, sehingga lebih hemat.
3. Memanfaatkan Layanan Ekspedisi dengan Tarif Kompetitif
Tidak semua ekspedisi memiliki tarif sama. UMKM perlu membandingkan layanan dari beberapa ekspedisi dan memilih yang paling efisien. Pertimbangan penting: